Sedikit tentangku

Monday 26 March 2012

Lalu Siapa ?

Wisata Religi @Masjid At-takwa
Dakwatuna.com --- Kalau bukan karena Allah lalu siapa yg bisa menjamin jiwa ini masih hidup senantiasa. Juga nyawa ini masih lapang dalam melangkah. Kalau bukan karena Allah, Lalu siapa?
Kalau bukan karena Allah, lalu siapa yang bisa memberi nafas dalam kesegaran, juga memberi nikmat yang tak berpenghabisan. Hingga kita pun tenang tanpa berkekurangan satu apapun. kalau bukan karena Allah, Lalu siapa?
Kalau bukan karena Allah, lalu siapa yang akan menutup aib-aib kita. Siapa yang mampu menyimpan segala dosa-dosa yang menggunung didalam diri. Siapa lagi yang mampu menjaganya selain Allah? Kalau saja Dia tak melakukannya, pantaskah kita menghadapkan muka kita dikerumunan orang? Sedangkan kitapun malu akan banyaknya dosa, ribuan lalai hingga kotornya diri dalam keterpurukan Iman. Kitapun tak punya alasan untuk menenangkan hati dan jiwa, karena memang ia telah hitam pekat tak terkira. Kalau bukan Allah yang menutupinya, Lalu siapa?
Kalau bukan karena Allah, lalu siapa yang mampu menghentikan duka dalam hidup kita. Menghapuskan lara yang sering sekali kita keluhkan di hadapanNya. Kalau bukan karena Allah, Lalu siapa? Siapa lagi yang memberi kita kesempatan untuk memperbaiki yang salah. Siapa lagi yang mampu memberi kita ruang untuk berfikir dan merenung atas segala khilaf kita selain Allah. Siapa lagi saudaraku? Siapa lagi, selain Allah?
Lalu... Jika semua ini karena kasih dan sayangNya yang berlimpah. Pantaskah kita lalai dalam mengabdi? pantaskah kita merasa kurang dalam rezeki? atau pantaskah kita merasa sempit sedangkan Allah telah memberi segalanya?
Jika memang kita merasa pantas karena telah mensyukuriNya. Mari kita hitung apa-apa yang ada di dalam diri kita.
Pantaskah kita disebut takwa, sedangkan seharian waktu kita hanya menghadirkan Allah dalam segelintiran waktu yang begitu cepat terasa?
Pantaskah diri kita disebut beriman, sedangkan kokohnya janji dalam syahadat kita tidak pernah terealisasi dalam langkah yang nyata lagi purna? Betapa masih banyak keluh juga rasa malas untuk tiap langkah ibadah dalam mengingatNya, betapa masih banyak sisa-sisa tenaga kita yang kita gunakan untuk meraih penggal takwa yang entah bisa dirasa didalam diri atau tidak. Kita bukan hanya kurang, tapi belum berbuat apa-apa.
Lantas dimana posisi kita, dimana saudaraku?

Thursday 15 March 2012

Untuk Hamba yang Mulai Alpa

Ketika dhuha tak lagi menjadi rutin mengawali hari,
Ketika 5 waktu tak lagi di awal waktu,
Ketika lantunan Al-Qur'an tak lagi dirindukan,
Ketika terlelap dalam malam telah menjadi pilihan dari pada bangkit membasuh tubuh tuk bersimpuh menghadapNya,
Ketika langkah mulai terasa berat menghadiri majelis-majelis,
Ketika nafsu lebih berkuasa dari pada berpuasa,
Ketika silaturrahim tak lagi terjalin,
Dan ketika ukhuwah tak lagi mengikat

Disini, 
di atas sajadah ini,
aku bersimpuh memohon ampun,
Atas kealpaan yg tak terkendali,
Atas kuasa nafsu yg menguasai diri,
Atas lisan yg tak lagi bertasbih,
Atas langkah yg mulai letih,
Atas tingkah yg tak lagi Islami,

Dan Kini,
Saksikanlah aku kembali.
Kembali ke hadapanMu memohon belas kasih
Berharap cinta dan ampunan
Berharap petunjuk dan bimbingan

Masihkah ada Ya Rabb?
Adakah sisa cintaMu untuk hamba yang hina ini?
Masih adakah ampunan untuk hamba yg penuh Dosa?
Masih adakah harap untuk bisa berkumpul dengan hambaMu yg sholeh 
yang menyejukkan jika berada disekitar mereka?
Masih adakah sedikit tempat untukku di surgaMu?

Sungguh Engkau Maha Pengampun,
Teringat atas ceramah di majelis yg mengatakan
"Jika aku berjalan maka Kau akan berlari menghampiriku"
Masih berlakukah itu untukku Ya Rabb?

Sungguh jika saat ini Engkau masih memberikan Cinta untukku,
Maka rela lah diri ini untuk kau hentikan nafasnya,
Agar tak ada lagi noda yang mengotori, 
Tak ada lagi Dosa yg memenuhi,

Sungguh hanya Kau kini yg aku rindu,
Terimalah taubat dan rinduku Ya Rabb...