Sedikit tentangku

Friday 30 December 2011

Kata Mereka tentang Tarbiyah..

Orang tarbiyah tidak selamanya baik tapi dia adalah orang yang selalu ingin menjadikan dirinya baik. Apa bedanya orang yang melakukan sesuatu karena ada ilmu dengan orang yang melakukan sesuatu karena hanya menggugurkan kewajiban saja? mana diantara dua orang itu yang ibadahnya lebih lama bertahan? Allah lebih tau jawabannya.
Kehidupan kita berubah-ubah dan iman ini mudah di bolak-balik, siapa yang menjaga dan senantiasa menanyakan kabar iman kita hari ini? Tarbiyah jawabannya, sedang saudara kita yang tidak tarbiyah, tidak ada yang menanyakan kabar imannya, tidak ada yang peduli tentang hal itu.
(By : Ka Via)

Orang tarbiyah diajarkan untuk menjadi sholeh secara sosial (menyebarkan kesholehannya) tapi kalau nggak tarbiyah kebanyakan hanya sholeh secara pribadi.
"Kuntum khairo ummah ta'muruna bil ma'ruf wa tanhauna 'anil munkar"
Qt ditakdirkan untuk jadi penyeru fi sabilillah.
(By : Arul Sy)

Minimal orang tarbiyah punya lingkungan yang bisa terus ngingetin dia n' nyemangatin dia untuk tetap istiqomah. Belum lagi manfaat memiliki ukhuwa yang terbangun dari lingkungan liqo kita dan hal itu tidak dimiliki oleh orang yang tidak tarbiyah
(By : Salju Bunga)

Orang yang tertarbiyah seharusnya lebih memiliki visi/tujuan hidup didunia ini yaitu hidupnya untuk Allah dan rasulnya, sejalan dengan tujuan tarbiyah (men-sholehkan diri kemudian men-sholehkan orang lain) yaitu dengan cara membentuk pribadi islami kemudian keluarga islami, komunitas islami, masyarakat islami dan seterusnya hingga negara islam. Insya Allah tarbiyah juga dapat lebih menjaga dan memelihara kualitas iman & keislaman kita dari ujian-ujian dunia dibanding kita menjaganya secara infirodhi (sendirian) tentu akan lebih sulit :) karena dalam lingkungan tarbiyah insya Allah kita akan selalu di ingatkan oleh saudara-saudara yangg mencintai kita karena Allah ketika kita khilaf/melakukan kesalahan., seperti juga yang dicontohkan Rasulullah yang juga membina sahabat-sahabat yang mulia seperti Abu Bakar, Umar, Saad, Ali dll yang juga dibentuk pemahaman islamnya melalui tarbiyah., bahkan Abu Bakar as Sidq selalu mentarbiyah setiap tawanan perang islam shingga untuk selanjutnya menjadi orang-orang yang memperjuangkan islam hingga titik darah terakhir. Bukankah kita ingin selalu seperti mereka?
Terakhir meskipun orang yang ikut tarbiyah mungkin tidak lebih baik dari orang yang tidak  tarbiyah tapi tarbiyah adalah salah satu sarana agar kita bisa tetap istiqomah di jalan kebaikan atau yang di ridhoi Allah, karena kita hanya bisa berusaha & berdoa supaya akhir hidup kita menjadi baik (husnul-khatimah) maka mulai sekarang kita harus menjadi orang yang taat kepada Allah dan selalu beramal sholeh karena akhir hidup yang baik sulit di dapat jika kita sehari-harinya tidak taat kepada Allah dan Rasulnya...Wallahua'lam bi shawab.
(By : Jihadulhaq)

Tarbiyah bertujuan menjadikan pribadi orang yang tertarbiyah menjadi pribadi yang sholih tidak hanya secara pribadi tapi juga sholih sosial
yg membedakan berarti :
1) Syumuliyatul islamnya: islamnya tidak hanya secara ibadah tapi juga  fikrah (pemikiran bahkan prinsip hidup) dan muamalahnya secara sosial/hub.kemasyarakatan semua dilandasi nilai-nilai islam
2) Orientasi hidupnya tidak hanya duniawi atau ukhrowi yang vertikal saja tetapi orientasi akhirat secara vertikal+horisontal dengan sarana dunia
3) hidupnya adalah da'wah karena sebelum menjadi apapun, orang yang tertarbiyah berprinsip, dia adalah da'i (berprofesi apapun dia adalah da'i) sehingga aktivitas kesehariannya adalah da'wah sekecil apapaun itu
4) Yang tertarbiyah siap dengan setiap "amanah" yang diberikan kepadanya tanpa harus memilih amanah, tapi bukan berarti yang tarbiyah pasti lebih baik/benar dari pada yang tidak tarbiyah
tapi diharapkan dengan pembinaan/gemblengan dan siraman tarbiyah, akan di dapat sibghah/celupan Allah yg menjadikannya lebih "bersinar" dari pada yang  tidak,. wallahua'lam
Tarbiyah bukan segala-galanya tetapi semua berawal dari tarbiyah.
(By : AnitaMujahida)

Menurut kalian???

Sunday 18 December 2011

Sosok Em-Er ku ..


Sosok teduhnya^^
Sosokmu hadir dalam hidupku yang tidak pernah kusangka tiba-tiba saja hadir hingga membuat diriku sedikit tak mempercayaimu tapi kau coba meyakinkan diriku bahwa aku tak perlu takut dengan kehadiranmu, kaupun berhasil meyakinkan diriku bahwasanya kehadiranmu bukan untuk ditakuti.
Seiring waktu berjalan bersama dengan kegigihanmu untuk bisa tetap berada disisiku telah membuatku bergantung akan kehadiranmu. Aku mulai jatuh cinta padamu. Jatuh cinta pada kesabaranmu yang selalu bisa mengalahkan egoku, jatuh cinta dengan perhatian yang selalu kau berikan hingga mampu mengalahkan sepiku, jatuh cinta dengan pengertian-pengertianmu yang selalu tau apa yang aku pikirkan, jatuh cinta pada setiap perkataan indahmu yang selalu mendatangkan ketenangan dihatiku. Rasa itu membuatku tak bisa jauh darimu, selalu ingin dekat denganmu. Tapi sang waktu yg tak pernah mau peduli apakah kita berharap ia berhenti atau berlari cepat, ia tetap menjalankan tugasnya tanpa bisa disogok oleh siapapun. Itulah yang aku alami, saat aku ingin waktu berlari cepat ia tetap tak mau, ia seperti tak mau melihat dan tak mau mendengar, begitupun saat kebersamaanku denganmu, ingin sekali mengatakan pada sang waktu "waktu berhentilah sejenak dan berjalanlah perlahan, agar aku bisa menikmati kebersamaanku dengannya lebih lama lagi" tapi lagi-lagi waktu tak mau mendengarkan dan melihat kondisiku. Akhirnya karena sang waktu jua lah aku harus belajar ikhlas dan belajar mandiri tanpa sosok dirimu disisiku.
Jika harus bercerita tentang kebersamaan kita, tak akan cukup lembaran ini untuk menampung tumpahan cerita kita, tak akan cukup tinta ini untuk mengukir indahnya kisah kita. Tapi satu hal yang sangat berarti dari pertemuanku denganmu, bahwasanya engkau telah memperkenalkanku lebih dekat lagi dengan dien ku yang telah aku kenal sejak kecil dari kedua orangtuaku meski itu hanya sebatas yang mereka tau tapi aku bersyukur karena dari yang sedikit itulah membuatku ingin tau lebih banyak lagi dan itu aku dapatkan darimu.
Berpisah denganmu merupakan kabar gembira bagi nafsu duniaku, tapi itu menjadi ancaman bagi hati nuraniku yang selalu ingin yang terbaik buat diri ini, yang aku fikir hanya dengan bersamamu cita-cita itu bisa tercapai,. Tapi... yah.. ancaman itu memang benar-benar telah mengancamku. Bahkan nyaris menyeretku ke lembah nista. Mengingat hal itu, ingin rasanya hidup ini bisa di format. Tapi Allah mempunyai cara lain untuk memformat hidupku. Proses format itu memang sulit butuh waktu lama, bahkan sampai harus merasakan yang seharusnya tak aku rasakan jika ku tak mengalah pada ancaman itu, tapi itulah, kau selalu mengatakan bahwa setiap pilihan ada konsekwensinya dan kali ini pilihanku adalah salah dan konsekwensi itu aku terima, itulah salah satu imbas dari perpisahanku denganmu.
Tapi Allah yang maha baik, kembali mempertemukanku dengan sosokmu, sosok yg bisa mengobati rinduku pada kenangan-kenangan itu, sosok yg membuat aku merasa kembali bisa mengukir senyum, kembali bisa merasakan sejuknya hati bersama dengan kembalinya sosok dirimu, tapi Allah belum mengizinkan kebersamaan itu untuk bertahan dalam waktu yg lama, banyak faktor yang membuat kita harus berpisah, yang pasti aku tak kan menyalahkan waktu, karena waktu adalah yang paling konsisten di dunia ini dalam melaksanakan tugasnya.
Namun meski singkat, ku coba tuk merekam semua yang kita lalui didalam memori buatan Allah ini yang insya Allah tak kan pernah over load atau low of space. Dan memory-memory itu hanyalah memory yang tak kan bisa terulang, berusaha tuk menjaga dan menjalin komunikasi itulah yang aku lakukan agar aku dan kau tetap dekat meski kita dijauhkan oleh jarak yg entah seberapa jauh.
Tapi itulah akibatnya, karena tak ada lagi "Agenda 01" yang selalu dinanti, agenda itu telah tergantikan dengan kesibukan kita masing-masing hingga akhirnya kita benar-benar berpisah, utk bisa tau kabarmu pun sangat sulit. Dimanakah dirimu kini? Bahkan hingga ku kembali keperaduan, dirimu tak jua kutemui.
Lama kunantikan sosok dirimu kembali hadir mengisi setiap akhir pekanku, untunglah kumemiliki seorang kakak yg memudahkan pertemuanku dengan sosokmu, meski aku tau semua itu Allah yg memberikan kemudahan, tapi melalui beliau lah aku kembali berjumpa dengan sosok dirimu. Dan kini, Agenda itu kembali mengisi setiap akhir pekanku bersama dengan orang-orang yg ingin selalu menjaga imanNya, menjaga kedekatan bersamaNya. Senyum haru yg terlukis di wajah ini saat bisa kembali menyatu dengan sosok dirimu. Tak ingin rasa nya jika kau meninggalkanku, jangan pergi lagi. Waktu, biarkan ia tetap disini bersamaku membantuku menjaga cintaku PadaNya,.

Teruntuk para Murobiyahku : Ka Rahma, Ka Via, Ka Puji, dan Mba Anita..

Sunday 4 December 2011

Lingkaran yang pernah hilang..

Dulu aku tak mengenalnya, hanya sekedar tau dan tak berarti apa-apa. Bahkan tak mengerti.
Lalu waktu memperkenalkannya padaku, di tempat yang tak pernah kuduga sebelumnya, setelah mengenalnya aku mulai jatuh hati padanya, sehingga apa yang menjadi aturannya ku coba tuk penuhi, semakin aku jatuh hati padanya semakin ingin aku mengenalnya lebih dekat lagi, lalu Allah mengabulkan inginku untuk bisa mengenalnya lebih dekat. Akupun mulai jatuh cinta padanya.
Ku lalui hari-hariku bersamanya, bersama dengan segala aktifitasnya bersama dengan bahagianya, bersama dengan sedihnya, canda tawa, dan semuanya hingga membuatku bisa seperti sekarang. Meski sedih dan susah itu tak pernah absen dari kebaersamaanku dengannya tapi aku bahagia hingga suatu waktu aku harus berpisah dengannya, yah berpisah karena sang waktu dan karena semakin hilangnya kebersamaan itu, sampai akhirnya aku harus benar-benar berpisah darinya.
Kembalilah diri ini seperti sebelum mengenalnya, namun masih adanya kenangan bersamanya yang membuat diri ini berusaha bertahan walau tanpanya, hingga sang waktu kembali mempertemukanku dengannya ditempat yang tak jauh dari kehidupanku. Segalanya menjadi berbeda, kucoba tuk mengenalnya seperti perkenalan pertamaku padanya.
Namun kali ini ku tak mudah jatuh hati padanya tapi kucoba tuk bisa mencintainya, namun lagi-lagi sulit bagi diri ini tuk bisa mencintainya hingga keputusan untuk berpisah dengannya pun menjadi pemenang tuk mengalahkan lawan "bertahan"nya.
Kembalilah diri ini seperti tak punya kekasih, tak punya rumah, tak punya tujuan hingga diri ini pun merasa lelah dengan kesendirian dan kehampaan, untunglah Allah yang maha pemurah masih memberikan kesempatan untuk kembali berkenalan dengannya dan Allah memperkenankan RumahNya untuk menjadi tempat pertemuan pertamaku dengannya yang insya Allah penuh barokah. Meski awalnya sulit untuk bisa menerima kembali tapi Allah telah meyakinkan diri ini utk bisa mengenalnya dan keyakinan itu pun mengalahkan keraguan yang selama ini bersarang dalam diri hingga arena hati ini hanya di isi dengan keyakinan yang membuatku mampu mengenalnya dan mulai jatuh hati padanya dan kini ku mulai mencintainya, dialah yang selama ini hilang dari hidupku namun kini telah kembali, kembali mengisi hari-hariku, memberitahuku akan segala kebaikan, dan ternyata dialah yang selama ini kurindukan, Terimakasih ya Allah, Engkau telah mempertemukanku kembali dengan "Lingkaran" itu.
Lingkaran kecil namun sangat berarti.. dialah Lingkaran Ukhuwah